Hitstat

02 December 2015

Ibrani - Minggu 28 Rabu



Pembacaan Alkitab: Ibr. 13:16-19


Ayat 16 menyinggung tentang berbuat baik. Baik ini bukan baik dalam hal yang baik atau buruk, melainkan yang baik dalam ekonomi Allah. Berbuat baik menurut ekonomi Allah, yang adalah kurban yang diperkenan‑Nya, adalah menurut operasi Allah dalam batin hati kita (Ef. 2:10; Flp. 2:13), yakni menurut operasi hukum hayat. Perbuatan baik kita yang di lahir seharusnya berasal dari operasi hukum hayat yang di batin.

Ayat 16 juga menyinggung tentang memberi bantuan. Hal ini adalah suatu perkara yang diperlukan dalam hidup gereja. Tidaklah tepat jika di dalam gereja ada orang beriman yang miskin yang tidak dirawat dan dilayani dengan baik. Ini berarti persekutuan dengan orang lain itu tidak ada atau tidak memadai. Memberi bantuan juga merupakan suatu kurban yang diperkenan Allah. Hal ini bertujuan untuk menyuplai kekurangan kaum saleh, supaya terdapat keseimbangan (2 Kor. 8:14‑15). Ketika orang yang berkelebihan membantu orang yang berkekurangan, maka akan ada keseimbangan di antara kita.

Ayat 17 mengatakan, "Taatilah pemimpin‑pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga‑jaga atas jiwamu, sebagai orang‑orang yang harus bertanggung jawab atasnya, supaya mereka melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu." Dalam setiap keluarga, selain orang tua, ada kakak lelaki dan perempuan. Misalnya, dalam sebuah keluarga ada enam anak, dengan sendirinya setiap anak mengetahui kedudukan masing‑masing. Sewaktu anak yang paling tua berbicara, yang lain mematuhinya. Tetapi kalau anak ketiga menganggap dirinya paling tua, pasti anak‑anak lainnya enggan mematuhinya. Jika kita ingin memelihara ketertiban di dalam rumah Allah, kita harus memiliki pemimpin, dan semua orang kudus harus menaati mereka serta tunduk kepada mereka. Hal ini dibutuhkan bagi pembangunan gereja.

Akan tetapi, masalah kepemimpinan ini tidak boleh dijadikan terlalu resmi atau kaku. Sebagai contoh, dalam satu keluarga, anak yang tertua tidak perlu berkata, "Akulah anak pertama, kalian harus mengakui bahwa aku adalah pemimpin kalian dalam keluarga ini. Karena aku memiliki kedudukan ini, aku adalah kuasa yang mewakili Allah." Jika seorang saudara benar‑benar menjadi penatua, setiap orang pasti mengetahui, ia juga tidak perlu menggenggam kuasa apa pun. Kalau Anda adalah anak tertua dalam keluarga, semua anak yang lain tentu mengetahui hal ini. Tidak perlu Anda sendiri yang menggenggam kekuasaan tersebut. Malahan Anda harus dengan kasih memperhatikan adik‑adik yang lebih muda. Demikian pula, para penatua dalam gereja tidak boleh menggenggam kuasa, tetapi harus memelihara kaum saleh dengan kasih. Kita harus menjadi apa adanya kita, tanpa menggenggam apa pun. Namun demikian, dalam rumah Allah dan untuk pembangunan Tubuh Kristus, harus ada suatu ketertiban di antara kita.

Ayat 18‑19 mengatakan, "Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin bahwa hati nurani kami murni, karena di dalam segala hal kami menginginkan hidup yang baik. Secara khusus aku menasihatkan kamu untuk melakukannya, supaya aku lebih lekas dikembalikan kepada kamu." Berdoa untuk para rasul adalah aspek yang lain dari hidup gereja. Mendoakan para rasul bukanlah mendoakan secara pribadi atau individu, melainkan untuk ministri itu. dan mengambil bagian dalam gerakan Tuhan, yang bertujuan menggenapkan kehendak‑Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 55

No comments: