Hitstat

14 May 2015

Titus - Minggu 3 Kamis



Pembacaan Alkitab: Titus 3:9-15


Dalam 3:7 Paulus berkata bahwa kita menjadi ahli waris sesuai dengan pengharapan hayat yang kekal, sedangkan dalam 1:1-2 ia berkata bahwa ia menjadi rasul berdasarkan pengharapan hayat yang kekal. Hayat yang kekal ini sangat besar artinya bagi Paulus. Ini juga mempunyai arti yang sangat besar bagi kita sebagai kaum beriman. Mengapa Paulus menggunakan kata "berdasarkan" ketika membicarakan dirinya sendiri dan kata "menurut" (sesuai dengan LAI) ketika membicarakan kita? Fakta bahwa ia menggunakan "berdasarkan" atas dirinya sendiri menunjukkan bahwa ia telah mengalami pengharapan hayat yang kekal. Akan tetapi karena kita belum masuk ke dalam pengalaman ini sedemikian rupa, ia mengatakan bahwa kita adalah ahli waris menurut pengharapan hayat yang kekal. Sebagai orang beriman yang matang, Paulus mengalami pengharapan tersebut. Ia berada di dalamnya. Tetapi, bagi sebagian besar dari kita, pengalaman ini terbentang di depan kita. Karena itu, kita adalah ahli waris menurut pengharapan ini.

Dalam 3:9 Paulus meneruskan, "Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka. Persoalan-persoalan di sini ditimbulkan oleh silsilah-silsilah (1 Tim. 1:4); percekcokan berasal dari persoalan-persoalan dan silsilah-silsilah. Pertengkaran dalam bahasa aslinya juga berarti berperang. Ini disebabkan oleh opini yang berbeda yang muncul dari pengkajian hukum Taurat yang menyimpang dan berbau mitologis. Hukum Taurat dalam ayat ini mengacu kepada hukum Taurat orang Yahudi yang digunakan oleh pengikut ajaran Gnostik Yahudi. Ajaran yang didirikan untuk menentang kemurnian Injil. Persoalan-persoalan, silsilah-silsilah, percekcokan, dan pertengkaran semuanya adalah sia-sia, tidak bertujuan, tanpa hasil positif apa pun.

Hal-hal positif yang ditekankan dalam ayat 4-8 harus diberitakan dengan tegas dan konsisten, seperti Allah Juruselamat kita, Yesus Kristus Juruselamat kita, Roh Kudus, kemurahan, kasih, rahmat, anugerah, dan hayat yang kekal, beserta tindakan-Nya yang membenarkan, menyelamatkan, menyucikan, melahirkan kembali, dan memperbarui. Semua ini adalah Allah Tritunggal dengan atribut dan kebajikan-Nya, ditambah dengan tindakan ilahi-Nya dalam keselamatan kekal. Hal-hal ini adalah perkara hayat, milik pohon hayat (Kej. 2:9), dan menghasilkan ahli-ahli waris yang akan mewarisi semua apa adanya Allah bagi mereka. Hal-hal negatif yang dibahas dalam ayat 9-11 harus dihindari, seperti persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan, pertengkaran mengenai hukum Taurat, dan orang-orang yang bergolong-golong dan beropini. Hal-hal itu berasal dari pengetahuan yang mematikan, milik pohon pengetahuan, dan membunuh korbannya.

Perkataan Paulus tentang menghindari persoalan-persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran berhubungan dengan apa yang ia katakan tentang mengajarkan ajaran lain dalam 1 Timotius 1. Ajaran-ajaran yang berbeda telah mulai menjalar ke dalam gereja, dan Paulus berpesan kepada Titus agar menghindarinya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Titus, Berita 6

No comments: