Hitstat

23 March 2015

1 Timotius - Minggu 6 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 6:1-10


Dalam 6:1-10 Paulus menanggulangi budak dan pencinta uang. Dalam ayat 1 dan 2 ia berbicara tentang budak. Kemudian dalam ayat 3 tiba-tiba ia membicarakan adanya orang-orang yang mengajarkan ajaran lain dan tidak menuruti perkataan sehat. Kemudian dalam ayat 7 ia mulai berbicara tentang cinta akan uang. Kelihatannya menanggulangi budak tidak ada hubungannya dengan ajaran-ajaran yang lain, dan ajaran yang lain tidaklah berkaitan dengan cinta akan uang. Meskipun demikian, dalam 6:1-10 Paulus mengajarkan hal-hal ini secara bersamaan. Ini ditunjukkan oleh kata "jika" pada awal ayat 3, dan kata "sebab" pada awal ayat 7. Penggunaan kata-kata ini pada awal ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa keduanya merupakan kelanjutan dari ayat-ayat sebelumnya.

Di Amerika Serikat hari ini ada bermacam-macam teologi. Seminari-seminari tertentu mengajarkan teologi modern yang menyangkal otoritas Alkitab dan mengajarkan bahwa Yesus hanyalah seorang manusia, bahwa kematian-Nya di kayu salib bukanlah untuk penebusan tetapi sekadar suatu perbuatan sahid, dan Ia tidak bangkit dari kematian. Di fakultas teologi dari beberapa Perguruan Tinggi dan universitas sekuler, agama dan teologi dipandang melulu sebagai bagian dari kebudayaan manusia. Akan tetapi dalam seminari-seminari lain diajarkan teologi fundamental. Meskipun demikian, standar tentang kebenaran tidaklah begitu tinggi. Standar teologi tertinggi yang ada di antara orang-orang Kristen hari ini di Amerika Serikat adalah bersumber pada ajaran-ajaran Kaum Saudara (the Brethren), khususnya ajaran yang dipopulerkan oleh Dr. C. I. Scofield dan Reference Bible-nya dan kursus-kursus tertulisnya yang termasyhur. Walaupun Scofield mengadopsi hampir semua ajaran Kaum Saudara, ia menolak cara Kaum Saudara mempraktekkan hidup gereja. Guru terkemuka dari Kaum Saudara adalah J.N. Darby. Siapa saja yang menyebut dirinya seorang ahli teologi, tetapi tidak mengenal tulisan-tulisan Darby, bukanlah seorang ahli teologi yang berkaliber unggul.

J. N. Darby dan rekan-rekan seangkatannya adalah guru-guru besar Alkitab. Menurut sejarah, Alkitab lebih banyak terbuka bagi guru-guru Kaum Saudara daripada siapa pun sebelumnya. Guru-guru Kaum Saudara ini bukan mengenal firman melulu menurut tradisi atau menurut huruf-huruf hitam di atas kertas putih; mereka mengerti Alkitab menurut terang segar yang datang langsung dari Tuhan. Setelah diterangi oleh Tuhan, mereka menerima banyak visi dan wahyu kebenaran dalam firman.

Orang-orang Kristen hari ini sering berbicara tentang Alkitab menurut huruf-huruf mati. Ada beberapa yang mengenal geografi dan sejarah Alkitab, mereka juga mengenal ajaran-ajaran dasar tertentu. Akan tetapi, mereka bisa jadi tidak mempunyai terang atau wahyu apa pun.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius, Berita 11

No comments: