Hitstat

10 February 2015

2 Tesalonika - Minggu 3 Selasa



Pembacaan Alkitab: 2 Tes. 2:14-17


Dalam ayat 14 Paulus berkata, "Untuk itulah Ia telah memanggil kamu melalui Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita." Perkataan "untuk itulah" mengacu kepada keselamatan dalam pengudusan Roh itu dan percaya akan kebenaran, sebagaimana disebutkan dalam ayat 13. Dalam kekekalan, Allah telah memilih kita untuk diselamatkan, kemudian dalam waktu Dia memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita. Keselamatan dalam pengudusan Roh itu dan percaya akan kebenaran adalah prosesnya; memperoleh kemuliaan Tuhan kita adalah sasarannya.

Mula-mula Allah memilih kita, kemudian Ia memanggil kita. Ia memilih kita untuk mempercayai kebenaran dan untuk diselamatkan dalam pengudusan Roh itu. Kemudian melalui Injil, Ia memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Kemuliaan Tuhan adalah Dia, sebagai Anak Allah Bapa, memiliki hayat dan sifat Bapa untuk mengekspresikan Bapa. Memperoleh kemuliaan Tuhan berarti berada dalam kedudukan yang sama dengan Anak Allah, sehingga kita bisa mengekspresikan Bapa.

Kemuliaan Tuhan Yesus adalah Bapa telah memberi Dia hayat dan sifat Bapa agar Dia dapat mengekspresikan Bapa. Inilah kemuliaan yang telah Putra berikan kepada kita. Ini berarti, Putra telah memberi kita hayat dan sifat Bapa sehingga kita dapat mengekspresikan Allah Bapa. Alangkah mulia! Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan ini, kemuliaan hayat ilahi dan sifat ilahi untuk mengekspresikan Sang ilahi. Sekalipun Anda mungkin tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya, hal ini merupakan kebenaran menurut wahyu dalam Perjanjian Baru. Haleluya untuk kemuliaan yang demikian!

Dalam 2:15 Paulus selanjutnya berkata, "Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis." Jangan mengira bahwa ajaran yang kita terima (yang diturunkan kepada kita bagai tradisi) selalu tidak baik. Ajaran yang kita terima yang Paulus kemukakan di sini sangat baik. Kita perlu berdiri teguh dan berpegang pada ajaran ini.

Ayat 16 mengatakan, "Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam anugerah-Nya telah mengasihi kita dan menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita." Menurut ayat ini, apa yang kita miliki bukanlah penghiburan dan penguatan yang sementara atau sambilan, melainkan penghiburan abadi. Oleh hayat Allah, penghiburan ini cukup untuk menghadapi setiap keadaan dan situasi; jadi, penghiburan ini disertai pengharapan baik.

Allah pun telah memberi kita pengharapan baik dalam anugerah. Pengharapan ini adalah pengharapan yang mulia (Kol. 1:27), pengharapan akan kedatangan Tuhan (1 Tes. 1:3), saat kita dibangkitkan atau ditransfigurasi masuk ke dalam kemuliaan (1 Tes. 4:13-14; Flp. 3:21; Ibr. 2:10). Pengharapan baik ini ada dalam anugerah dan anugerah tidak lain adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi Roh pemberi-hayat yang almuhit. Dalam anugerah ini kita mempunyai pengharapan baik. Kita boleh mengatakan bahwa anugerah adalah Allah sendiri di dalam Kristus untuk kita nikmati agar kita dapat dikuduskan oleh Roh-Nya dan dihibur serta dikuatkan dengan penghiburan abadi dan pengharapan baik.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Tesalonika, Buku 2, Berita 4

No comments: