Hitstat

14 February 2015

2 Tesalonika - Minggu 3 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 2 Tes. 3:16-18


Bagian penutup kitab ini pasti merupakan pesan bagi kaum beriman muda. Setelah membicarakan perkara-perkara yang mendalam dalam 2:13 sampai 3:5, Paulus selanjutnya memberi koreksi terhadap hidup yang tidak tertib. Hidup yang tidak tertib itu, bukan hanya hidup menurut daging (Rm. 8:4) tetapi juga bertentangan dengan pembangunan hidup gereja (1 Tes. 5:11; Rm. 14:19; 1 Kor. 10:23). Dalam ayat 6 Paulus menyuruh kaum beriman untuk menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dengan baik atau hidup tidak tertib. Hal ini menunjukkan bahwa Paulus menganggap hidup tidak tertib sebagai suatu perkara yang serius, sebab ini merusak hidup gereja. Jika kita ingin menempuh hidup gereja yang wajar, kita perlu belajar hidup dengan tertib dan menjauhi orang yang hidupnya tidak tertib.

Dalam ayat 7-9 Paulus memperingatkan orang-orang Tesalonika bahwa dalam perkara hidup tertib, rasul-rasul merupakan teladan bagi mereka. Dalam segala hal rasul-rasul adalah untuk pembangunan gereja (2 Kor. 12:19). Mereka mutlak tidak lalai di antara kaum beriman, melainkan merupakan suatu teladan untuk diikuti kaum beriman. Dalam pasal ini, Paulus menganjuri kaum beriman tidak saja meneladani hidupnya, tetapi terutama mengikuti petunjuknya, ajaran-ajarannya. Inilah hidup menurut ajaran yang diterima kaum beriman dari rasul-rasul.

Ayat 7-8 menunjukkan apa arti yang utama dari hidup tidak tertib. Menurut konteksnya, hidup tidak tertib di sini ialah tidak bekerja namun tetap makan. Jika seseorang tidak bekerja, tetapi makan, ia hidup tidak tertib. Namun karena rasul-rasul bukan tidak tertib, mereka tidak makan roti orang dengan percuma. Sebaliknya, mereka bekerja siang dan malam agar jangan membebani kaum beriman.

Dalam ayat 13-15 Paulus memberi tahu kaum beriman agar jangan jemu-jemu berbuat baik, jangan bergaul dengan siapa pun yang tidak mau mendengarkan apa yang rasul katakan dalam surat ini, dan tegurlah dia sebagai seorang saudara, jangan menganggap dia musuh. Butir utama dalam bagian ini adalah kita semua harus belajar hidup tertib. Marilah kita hidup dengan tertib, agar saudara-saudara menyetujui apa yang kita lakukan.

Dengan mematuhi dan melaksanakan nasihat dalam ayat 12-15, kaum beriman secara terus-menerus dan dalam segala hal menerima damai sejahtera dari Tuhan (ayat 16). Asalkan ada ketidaktertiban dalam suatu gereja, di sana tidak akan ada damai sejahtera. Dalam hidup gereja kita perlu berada pada damai sejahtera dalam segala hal, dalam segala cara, dan dengan setiap orang. Karena itu, kita perlu Tuhan damai sejahtera memberi kita damai sejahtera senantiasa dalam setiap perkara.

Dalam ayat 17-18 Paulus menyimpulkan, "Salam dari aku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: Beginilah tulisanku. Anugerah Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!" Hanya ketika kita menikmati Tuhan sebagai anugerah, barulah kita dapat menjaga hidup gereja dari segala macam penyesatan dan ketidaktertiban. Untuk menempuh hidup gereja yang tepat dan untuk memelihara ketertiban hidup gereja, kita perlu menikmati Tuhan sebagai anugerah yang menyuplai kita. Hanya dengan anugerah, barulah kita dapat menempuh hidup yang tepat bagi hidup gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Tesalonika, Buku 2, Berita 7

No comments: