Hitstat

13 December 2014

1 Tesalonika - Minggu 5 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1; 5:23-24; 2:13-14


Tuhan Yesus ada di dalam Bapa (Yoh. 14:10-11). Dia ingin murid-murid-Nya juga berada di dalam Bapa, seperti yang diwahyukan dalam Yohanes 17:12. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Dia membawa murid-murid-Nya ke dalam diri-Nya. Karena Dia ada di dalam Bapa, maka murid-murid yang berada di dalam Dia juga berada di dalam Bapa. Jadi, di mana Tuhan Yesus berada, di sana pula murid-murid berada. Di manakah Tuhan Yesus? Ia ada di dalam Bapa. Jadi, bila kita berada di tempat Dia berada, berarti kita juga ada di dalam Bapa.

Alkitab mewahyukan Kristus yang bangkit, yaitu Kristus yang di dalam kebangkitan, adalah Roh pemberi-hayat. Ini dapat ditegaskan dalam pengalaman kita. Kita mempunyai Kristus di dalam kita, juga mempunyai Roh itu di dalam kita. Tetapi dalam pengalaman Anda, yang di dalam Anda itu dua (Kristus dan Roh itu) atau hanya satu? Meskipun Kristus dan Roh itu berada di dalam kita, tetapi dalam pengalaman, hanya satu (bukan dua) yang berada di dalam kita, Karena hari ini Kristus yang di dalam kebangkitan dan Roh itu adalah satu.

Alkitab Perjanjian Baru menyuruh kita hidup dan bertindak menurut Roh. Misalnya, Galatia 5:16 mengatakan, "Maksudku ialah: Hiduplah (bertindaklah) oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." Galatia 5:25 mengatakan, "Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup (tindakan) kita juga dipimpin oleh Roh." Roma 8:4 menyinggung roh perbauran, yaitu Roh itu berbaur dengan roh manusia yang telah dilahirkan kembali: "Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita yang tidak hidup (bertindak) menurut daging, tetapi menurut Roh." Karena itu, kita seharusnya hidup (bertindak) menurut Roh. Kita tidak perlu melakukan perkara lainnya.

Kita semua harus nampak, gereja adalah di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita telah menunjukkan bahwa di dalam Yesus Kristus berarti segala perkara negatif dan segala ciptaan lama sudah diakhiri. Ini berarti, emosi alamiah kita dan ego kita seharusnya sudah diakhiri. Kalau Anda demikian, tentu Anda tidak bisa dilukai oleh orang lain. Orang mati mana mungkin merasa dilukai oleh orang, perkara, atau hal-hal yang lain? Ini tdak mungkin! Orang mati tidak akan terluka atau tersinggung, biarpun Anda marahi, pukuli, atau perlakukan bagaimanapun. Di dalam Yesus Kristus adalah diakhiri, dikubur, karena di dalam Kristus adalah di dalam kematian-Nya. Kalau kita adalah gereja yang benar-benar di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus, di dalam sidang, kita tidak akan menunaikan fungsi menurut emosi kita, sebaliknya kita akan menunaikan fungsi menurut Roh itu.

Apa yang bisa dibandingkan dengan Allah? Apa yang bisa sepadan dengan Allah? Jawabannya adalah: hanya Allah sendiri yang bisa dibandingkan dengan Allah, yang sepadan dengan Allah. Ini menunjukkan bahwa berperilaku sesuai dengan kehendak Allah sesungguhnya adalah memperhidupkan Allah. Realitas kehidupan sehari-hari kita seharusnya adalah Allah sendiri, karena hanya Allah yang baru bisa sesuai dengan Allah, sepadan dengan Allah atau bisa dibandingkan dengan Allah. Sebab itu, kita harus mengekspresikan Allah dalam kehidupan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 10

No comments: