Hitstat

12 December 2014

1 Tesalonika - Minggu 5 Jumat



Pembacaan Alkitab: 2 Tes. 1:3, 5, 10; 2:13-14, 16


Istilah Kristus merupakan bentuk kata yang telah diinggriskan dari kata Yunani christos. Kata Yunani ini sama dengan kata Ibrani Messiah, yang artinya Sang terurap. Tuhan Yesus menjadi Mesias. Kristus, dan Sang terurap berarti Roh Allah telah dituangkan ke atas-Nya. Kristus kita hari ini bukan semata-mata Sang terurap, tetapi juga Sang pengurap. Ia sendiri telah menjadi Roh pemberi-hayat. Dalam kebangkitan, Kristus adalah Sang terurap dan sebagai Roh yang mengurapi, Ia pun adalah Sang pengurap.

Sewaktu kita menyeru nama Tuhan, persona Tuhan datang kepada kita. Sebagaimana seseorang menyahut ketika kita memanggil namanya, demikianlah Tuhan Yesus sendiri menyahut ketika kita menyeru nama-Nya. Nama Tuhan ialah Yesus Kristus, dan persona-Nya ialah Roh. Inilah sebabnya, ketika kita menyeru nama Tuhan Yesus, Roh itulah yang datang.

Gereja ada di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Sebutan Kristus dalam 1 Tesalonika 1:1 menyatakan semua kelimpahan kebangkitan. Seandainya Tuhan sekadar Yesus bukan Kristus, maka mustahillah kita bisa di dalam-Nya. Tetapi berhubung Ia adalah Tuhan Yesus Kristus, kita bisa di dalam Dia, bahkan sekarang ini juga kita justru di dalam Dia. Di manakah kita ini? Di dalam Tuhan Yesus Kristus. Nama Yesus menyiratkan bahwa segala adanya kita di dalam ciptaan lama dan di dalam kejatuhan telah diakhiri; dan sebutan Kristus menyiratkan bahwa kita tidak lagi di dalam diri kita, ciptaan lama, dosa, maut, dunia, dan Iblis. Sebagai gantinya, kita ada di dalam kebangkitan, Roh, dan di dalam kebenaran, kekudusan, kekuatan, tenaga dan kekuasaan. Dikarenakan kita di dalam Kristus, kita juga bahkan di atas takhta bersama Dia. Oh, alangkah menakjubkan ada di dalam Kristus. Di dalam Tuhan Yesus Kristus di satu pihak berarti kita telah diakhiri dan tidak lagi di dalam ciptaan lama; di pihak yang lain, berarti kita yang di dalam Kristus adalah di dalam kebangkitan. Di dalam Kristus ialah di dalam kebangkitan, di dalam Roh, di dalam kekuatan, di dalam tenaga, dan di dalam kekuasaan. Namun, karena pengaruh agama Kristen yang tradisional, kita mungkin tidak paham makna di dalam Kristus. Akibatnya, kita kurang mengalami kebangkitan, tenaga, dan kekuasaan.

Sebelum kita melangkah lebih lanjut, yaitu melihat masalah di dalam Kristus adalah juga di dalam kerajaan dan kemuliaan, kita perlu menegaskan perkara hayat yang sangat penting ini. Di dalam Kristus ialah di dalam hayat, yaitu di dalam hayat kebangkitan. Mengabaikan hayat, berarti kehilangan segalanya. Lepas dari hayat, tidak ada jalan masuk ke dalam kerajaan atau kemuliaan. Hari ini gereja berada di dalam kebangkitan, dan hayat kebangkitan ini merampungkan banyak bagi kita.

Saya telah belajar banyak tentang hayat dengan menyelidiki bagaimana tanaman itu bertumbuh dalam kebun saya. Saya kagum melihat bagaimana tanaman yang kecil bertumbuh dalam hayat. Ini merupakan sebuah gambar yang melukiskan bagaimana kita bertumbuh dalam hayat kebangkitan. Karena kita di dalam hayat kebangkitan, maka ada sesuatu yang di dalam kita sedang bertumbuh. Istilah bertumbuh meliputi banyak sekali, termasuk transformasi, berbunga, berbuah, dan dewasa. Beberapa tanaman di kebun saya tidak begitu elok sebelum mereka bertumbuh secukupnya. Tetapi melalui bertumbuh, mereka telah diubah menjadi elok. Mereka berbunga, menghasilkan buah, dan menjadi besar dan matang. Masalah pertumbuhan berikut semua yang tercakup di dalamnya ini juga termasuk pemikiran mengenai gereja di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 9

No comments: