Hitstat

01 November 2014

Kolose - Minggu 31 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Kol. 3:5-11


Pada waktu dilahirkan, seorang bayi sudah memiliki semua organ fisik yang dibutuhkan. Namun, jika organ-organ itu ingin berfungsi dengan normal, si bayi harus bertumbuh. Semakin bertumbuh, fungsi seorang anak akan makin berkembang dan sempurna. Akhirnya, pada saat dewasa, fungsinya akan sempurna sepenuhnya. Demikian pula prinsip pertumbuhan manusia baru di batin kita. Ketika manusia baru tercipta di dalam roh kita, organnya telah lengkap. Tetapi karena fungsinya belum sempurna, maka ia perlu bertumbuh dan diperbarui. Akibat pertumbuhan dan pembaruan ialah menghasilkan pengetahuan. Pada hakikatnya, pengetahuan yang penuh dalam 3:10 sama dengan berfungsi. Pertumbuhan dan pembaruan manusia baru menghasilkan berfungsinya manusia baru. Tanpa pengetahuan kita tidak dapat berfungsi. Kita bisa mengfungsikan organ-organ kita tergantung pada pengetahuan. Sebagaimana semua anggota tubuh jasmani kita berfungsi menurut pengetahuan, demikian juga manusia baru berfungsi ketika ia diperbarui kepada pengetahuan yang penuh. Pembaruan manusia baru yang menghasilkan pengetahuan itu berarti pembaruan menghasilkan fungsi. Kalau manusia baru kurang bertumbuh dan kurang diperbarui, ia akan kurang dapat berfungsi. Ini berarti walaupun manusia baru telah tercipta, fungsinya masih belum sempurna. Karena itu, manusia baru harus bertumbuh, berkembang, dan diperbarui. Kemudian, sebagai akibat pembaruan ini, fungsinya akan menjadi sempurna.

Sekarang kita harus maju ke depan untuk nampak bahwa pembaruan ini sesuai dengan gambar Allah, Pencipta manusia baru. Dengan kata lain, pembaruan manusia baru adalah menurut Kristus, sebab Dialah gambar dan ekspresi Allah. Ketika kita memikirkan hal-hal yang di atas, terbukalah jalan bagi manusia beru untuk menyebarluaskan unsur-unsur ilahi dari roh kita ke dalam jiwa kita. Penyebarluasan unsur ilahi dalam batin kita ini adalah menurut Kristus, yang adalah gambar, ekspresi Allah. Semakin banyak pembaruan terjadi di dalam jiwa kita, kita akan semakin mampu mengekspresikan Allah. Dengan kata lain, semakin banyak pembaruan yang kita alami di dalam jiwa, kita akan semakin memiliki gambar Kristus.

Bagaimanakah kita, kaum beriman Perjanjian Baru, dapat dalam pelaksanaan merealisasikan kehidupan manusia baru yang universal? Di antara orang Kristen yang memikirkan hal-hal yang di bumi, tidak ada pembaruan manusia baru dan tidak mungkin dalam pelaksanaannya menempuh kehidupan manusia baru. Tetapi ketika kita memikirkan hal-hal yang di atas, manusia baru akan spontan bertumbuh dan diperbarui di batin kita. Ini membuat seluruh diri kita diperbarui dan diubah. Kemudian, di mana saja kita berada, kita dapat memiliki pelaksanaan manusia baru. Akhir-akhir ini saya mendengar ada seorang saudara muda yang bertugas di angkatan laut yang mengunjungi beberapa gereja di Timur Jauh. Ia menikmati persekutuan yang baik sekali dengan kaum saleh di kawasan tersebut. Sudah pasti, saudara ini telah mengalami kehidupan manusia baru. Walau ia berasal dari Amerika Serikat, tetapi ia dapat tercelup di dalam roh persekutuan dengan begitu banyak orang kudus dari kawasan Timur.

Sasaran Allah ialah memiliki satu manusia baru, yang akhirnya akan rampung di dalam Yerusalem Baru. Karena itu, Yerusalem Baru akan menjadi perampungan akhir dari satu manusia baru. Ketika kita berada di Yerusalem Baru, kita akan menikmati kehidupan satu manusia baru yang universal. Hari ini kita boleh mencicipi kenikmatan ini melalui memikirkan hal-hal yang di atas, dan membukakan sebuah jalan bebas bagi manusia baru dalam roh kita untuk menyebar luas ke dalam seluruh diri kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 62

No comments: