Hitstat

17 November 2014

1 Tesalonika - Minggu 2 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:4-8


Dalam 1 Tesalonika 1:4 Paulus mengatakan, "Dan kami tahu, hai Saudara-saudara yang dikasihi Allah bahwa Ia telah memilih kamu." Memilih di sini ditujukan kepada pemilihan Allah sebelum dunia dijadikan untuk tujuan kekal-Nya (Ef. 1:4). Rasul tahu bahwa saudara-saudara yang dikasihi Allah itu, dipilih oleh Allah secara demikian untuk menggenapkan maksud hati-Nya. Rasul juga tahu bahwa orang-orang Tesalonika termasuk di antara umat pilihan Allah, orang-orang pilihan-Nya. Terpilihnya mereka itu telah dinyatakan sedemikian rupa sehingga rasul memiliki kepastian bahwa orang beriman Tesalonika telah dipilih oleh Allah.

Fakta bahwa orang-orang Tesalonika telah dipilih oleh Allah ternyata dari reaksi mereka terhadap Injil. Dari mana kita tahu bahwa kita ini telah dipilih? Hal ini kita ketahui dari reaksi kita terhadap Injil. Jika seseorang menolak Injil, ini berarti ia tidak dipilih oleh Allah. Tetapi jika ia menerima Injil dengan positif, penerimaan itu adalah pertanda atau petunjuk bahwa ia benar-benar telah dipilih Allah.

Dalam ayat 5 Paulus melanjutkan, "Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu." Para rasul tidak hanya memberitakan Injil, tetapi juga memperhidupkannya. Pelayanan Injil mereka bukan hanya berupa kata-kata, tetapi juga dilaksanakan dengan hidup yang memamerkan kekuatan Allah, hidup dalam Roh Kudus, dan dalam kepastian iman mereka. Mereka adalah pola teladan dari kabar sukacita yang mereka beritakan.

Dalam ayat 5, kata-kata kekuatan, Roh Kudus, dan kepastian yang kokoh dikaitkan dengan kalimat "bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu". Nampaknya tulisan Paulus di sini tidak logis dan mungkin membingungkan kita, bagaimana kedua bagian ini dijadikan satu. Ayat ini justru mewahyukan bahwa apabila kita ingin menginjil dalam kekuatan, Roh Kudus, dan kepastian yang kokoh, kita harus menempuh satu kehidupan yang berpadanan dengan pemberitaan Injil. Cara hidup kita harus sesuai dengan kekuatan, Roh Kudus, dan kepastian.

Dalam ayat 6 Paulus selanjutnya berkata, "Dan kamu mengikuti teladan kami dan teladan Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus." Karena para pemberita Injil adalah teladan Injil itu, maka kaum beriman menjadi penurut mereka. Hal ini membimbing kaum beriman mengikuti Tuhan, mengambil-Nya sebagai teladan mereka (Mat. 11:29).

Dalam ayat 7-8 Paulus berkata, "sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersebar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu." Di sini kita nampak bahwa pengikut-pengikut rasul menjadi teladan bagi semua orang yang percaya. Mereka menurut teladan itu dan kemudian mereka menjadi teladan bagi kaum beriman di propinsi Makedonia dan Akhaya di Romawi.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 2

No comments: