Hitstat

21 November 2014

1 Tesalonika - Minggu 2 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:6-10


Dalam 1:9-10 Paulus berkata, "Sebab mereka sendiri bercerita tentang kami, bagaimana sambutan kamu terhadap kami dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan benar, dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang." Kita mungkin mengira bahwa kita mengetahui apa artinya berbalik dari berhala, melayani Allah yang hidup dan benar, dan menunggu kedatangan Anak-Nya dari surga. Tetapi sebenarnya pekerjaan iman ini, kita tidak mengetahui makna yang tepat dari hal-hal ini.

Kitab 1 Tesalonika menekankan pengudusan. Allah memanggil kita kepada pengudusan, dan Allah damai sejahtera menguduskan kita seluruhnya. Surat ini menekankan kehidupan yang kudus bagi hidup gereja. Inilah sebabnya kita mengambil ungkapan "kehidupan yang kudus bagi hidup gereja".

Kitab 2 Tesalonika juga memuat beberapa istilah yang dalam. Dalam 2:13 Paulus berkata, "Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, Saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah sejak semula telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai." Mengatakan Allah telah memilih kita untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kita ini berarti mengatakan sesuatu yang agung dan dalam. Keselamatan berada dalam pengudusan Roh. Ungkapan seperti ini hanya dipakai sekali saja dalam seluruh Perjanjian Baru.

Kalau hanya membaca Kitab 1 Tesalonika, kita sulit mengetahui apa pengertian Paulus tentang Allah yang hidup. Tetapi bila kita membaca kitab-kitab lain yang ditulis Paulus, akan kita temukan bahwa baginya Allah yang hidup adalah Allah yang kini hidup di dalam kita. Kita bukan melayani Allah yang hanya berada di surga. Allah yang kita layani adalah Allah yang hidup di dalam kita. Jadi, melayani Allah yang hidup berarti melayani Allah yang justru sekarang ini hidup di dalam Anda. Dalam Perjanjian Lama bani Israel melayani Allah yang bersemayam di surga. Salomo berdoa kepada Allah yang di surga. Bahkan dalam apa yang disebut doa Tuhan, Tuhan Yesus mengucapkan, "Bapa kami yang di surga" (Mat. 6:9). Tetapi sekarang, setelah penyaliban dan kebangkitan, Allah yang kita layani tidak hanya berada di surga. Ia kini hidup di dalam kita. Hal ini jelas diwahyukan dalam Surat Kiriman Paulus (Rm. 8:10; Kol. 1:27). Kita mempunyai kidung yang menerangkan Allah kita itu hidup dan Ia hidup di dalam kita. Sewaktu Paulus mengatakan kita melayani Allah yang hidup, itu ditujukan kepada Allah yang hidup di dalam kita dan bersatu dengan kita.

Bagaimana kita tahu bahwa Allah kita itu hidup? Kita mengetahuinya dari fakta Ia hidup di dalam kita. Misalnya, seorang saudara nyaris bertengkar dengan istrinya. Namun, Allah yang hidup di dalamnya tidak ingin bertengkar. Karena itu, saudara tersebut lalu tidak bertengkar dengan istrinya. Dengan demikian, ia melayani Allah yang hidup, Allah yang bukan hanya hidup di dalamnya, tetapi juga yang hidup bersama dia. Melalui ilustrasi ini kita nampak bahwa Allah yang hidup ini bukan saja hidup secara obyektif, tetapi juga secara subyektif.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 3

No comments: