Hitstat

23 October 2014

Kolose - Minggu 30 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kol. 3:5-11


Kita perlu menaruh perhatian khusus pada masalah “hayat” dalam Kolose 3:4. Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah hayat (hidup LAI) kita. Tidak ada apa pun yang lebih intim dengan kita daripada hayat kita. Sebenarnya hayat kita adalah kita sendiri. Kalau kita tidak mempunyai hayat, kita akan berhenti hidup. Mengatakan Kristus menjadi hayat kita berarti Kristus menjadi kita. Jika Kristus tidak menjadi kita, bagaimana Dia menjadi hayat kita? Hayat kita tidak dapat dipisahkan dengan persona kita. Karena Kristus adalah hayat kita, Ia tidak dapat dipisahkan dari kita. Karena hayat kita adalah diri kita sendiri dan karena Kristus adalah hayat kita, boleh kita katakan Kristus telah menjadi kita. Namun, berkata demikian bukan berarti kita membuat diri kita menjadi Allah atau mengajarkan teori “evolusi ke dalam Allah”.

Dalam Kolose 3:10-11 Paulus melanjutkan pembicaraan tentang manusia baru. Manusia baru berasal dari Kristus sebagai rahasia Allah untuk kita nikmati. Ketika kita menikmati Kristus sebagai rahasia Allah, perwujudan Allah, dan realitas segala hal positif, maka hasil yang pertama ialah Tubuh Kristus. Kemudian kita mengenal dan mengalami Kristus sebagai hayat kita, dan kita hidup bersama Dia. Akhirnya, muncullah satu manusia korporat, yakni manusia baru.

Akhir-akhir ini ada saudara-saudara dari lima puluh lebih gereja lokal yang berhimpun bersama untuk bersekutu. Sewaktu kita bersidang bersama, saya memiliki perasaan bahwa kita adalah satu manusia baru, bukan satu masyarakat atau organisasi. Kita mengakui bahwa kita masih sangat kurang akan Kristus dalam pengalaman kita. Tetapi dengan Kristus yang kita miliki ini, sudahlah memungkinkan kita untuk menikmati manusia baru dengan baik. Kita memiliki pengalaman yang serupa ketika saudara-saudara dari berbagai negara berhimpun bersama. Sekalipun kita berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda dan memerlukan penerjemah agar dapat berkomunikasi, kita tetap merasa bahwa kita adalah satu manusia baru. Menurut pengalaman kita atas Kristus saat ini, kita pun mempunyai sedikit pengertian terhadap manusia baru yang korporat. Manusia baru ini adalah hasil dari pengalaman kita atas Kristus sebagai realitas segala hal yang positif, perwujudan Allah, dan rahasia Allah. Jika di antara kita ada orang yang tidak mempunyai pengalaman atas Kristus dan tanpa kenikmatan atas Kristus, mereka akan menjadi penghambat bagi persekutuan kita. Akan tetapi, kita semua mempunyai sedikit kenikmatan atas Kristus. Bahasa kita boleh jadi berlainan, tetapi kenikmatan kita sama. Kenikmatan yang sedemikianlah yang memungkinkan kita memahami satu sama lain dan mengalami satu manusia baru. Kenikmatan atas Kristus menghasilkan manusia baru.

Dalam Kolose 2 dan 3 kita mempunyai Kristus sebagai rahasia Allah. Kristus ini menjadi kenikmatan kita, dan kenikmatan ini pertama-tama menghasilkan Tubuh dan kemudian menghasilkan manusia baru. Urutan di sini sesuai dengan pengalaman kita. Bila kita menikmati Kristus sebagai realitas segala hal yang positif, kita akan memiliki perasaan Tubuh. Ini menunjukkan bahwa kenikmatan atas Kristus menghasilkan Tubuh Kristus. Kemudian, ketika kita maju terus mengalami Kristus sebagai hayat kita dan memiliki satu kehidupan, satu nasib, dan satu kemuliaan dengan Dia, hasilnya tidak saja gereja sebagai Tubuh Kristus, tetapi juga gereja sebagai manusia baru. Saya ulangi, ketika kita mengalami Kristus sebagai realitas segala kebutuhan sehari-hari kita, hasilnya ialah kehidupan Tubuh. Tetapi, ketika kita mengalami Kristus sebagai hayat kita, hasilnya ialah satu manusia baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 60

No comments: