Hitstat

15 October 2014

Kolose - Minggu 29 Rabu



Pembacaan Alkitab: Kol. 3:1


Prinsip bangkit bersama Kristus juga sama. Jika kita tinggal di dalam roh, kita akan merasa dalam lubuk kita bahwa kita telah diangkat tinggi, yaitu bangkit bersama Kristus. Adakalanya kaum saleh mengatakan keadaan mereka “tenggelam”. Itu karena kita tidak berada di dalam roh. Bila kita berada di dalam roh, kita sudah dibangkitkan. Tetapi kita tidak mungkin membangkitkan diri sendiri. Semakin kita mencoba hal itu, kita akan semakin tenggelam. Namun jika kita berpaling ke roh dan berseru kepada nama Tuhan Yesus, kita akan dibangkitkan bersama Kristus.

Dalam Kolose 3:1 Paulus mengatakan, “Karena itu, apabila kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah hal-hal yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.” Perhatikan bahwa Paulus tidak mengatakan “hal-hal surgawi”, tetapi “hal-hal yang di atas”. Hal-hal ini adalah hal-hal yang tinggi dan unggul. Namun kebajikan-kebajikan alamiah kita adalah rendah dan kelas bawah. Dalam Kolose 3:2 Paulus melanjutkan, “Pikirkanlah hal-hal yang di atas, bukan yang di bumi.” Apakah yang dimaksud dengan hal-hal yang di atas? Waktu saya masih kanak-kanak, orang mengajarkan kepada saya bahwa halhal yang di atas itu ialah berbagai ciri dari surga: gedung besar, gerbang-gerbang mutiara, dan jalan emas. Namun, jika kita mengikuti prinsip Alkitab menafsirkan Alkitab, kita akan nampak bahwa arti “hal-hal yang di atas” dalam ayat-ayat ini bukan demikian. Menurut Perjanjian Baru, hal-hal yang di atas mencakup kenaikan Kristus, penobatan-Nya, dan pelantikan-Nya menjadi Kepala, Tuhan, dan Kristus. Dalam Kisah Para Rasul 2:36 Petrus mengatakan bahwa Allah telah membuat Yesus menjadi Tuhan dan Kristus. Dalam Ibrani 2:9 dikatakan bahwa Tuhan Yesus telah dimahkotai dengan kemuliaan dan kehormatan. Dalam Efesus 1:22 kita nampak bahwa dalam kenaikan-Nya, Kristus telah menjadi Kepala atas segala sesuatu bagi gereja. Dalam Wahyu 5:6 kita nampak Kristus sebagai Anak Domba dengan tujuh mata sekarang bertakhta melaksanakan pemerintahan Allah. Hal-hal inilah yang dimaksud dengan hal-hal yang di atas.

Kita telah nampak bahwa menurut Kolose 2:16-19, menikmati Kristus berarti berpegang teguh kepada Dia sebagai Kepala. Bila berpegang teguh kepada Kepala, kita akan menyerap segala unsur Kristus yang kaya ke dalam diri kita. Dua unsur di antara kekayaan itu ialah fakta bahwa kita mati bersama Kristus, dan bangkit bersama Dia. Ketika kita menetap di dalam roh sambil berpegang teguh kepada Kepala, kita dapat menyatakan bahwa kita telah mati terhadap segala sesuatu yang di luar Kristus. Kita telah mati, telah terlepas dari segala unsur dunia. Kita pun dapat mengumumkan bahwa kita telah bangkit bersama Kristus, dan sekarang telah tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. Kita akan mempunyai keberanian untuk bersaksi bahwa alam lingkungan hidup kita bukan bumi, tetapi Allah. Puji Tuhan, kita telah mati, telah terlepas dari segala unsur dunia, dan telah bangkit serta hidup bersama Kristus di dalam Allah! Beranikah Anda mengatakan Anda sekarang hidup di dalam Allah? Bila Anda berada di dalam roh, Anda akan mempunyai keberanian ini. Tetapi jika Anda berada dalam daging dan hidup di bumi, Anda tidak mempunyai keberanian tersebut. Hanya bila kita berpegang teguh kepada Kepala melalui tinggal di dalam roh barulah kita mempunyai pengalaman mati terhadap unsur-unsur dunia, dan bangkit serta hidup bersama Kristus di dalam Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 57

No comments: