Hitstat

04 October 2014

Kolose - Minggu 27 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Rm. 8:4; Kol. 2:8


Dalam Perjanjian Baru terdapat beberapa ayat penting yang menyangkut Roh itu. Dua Korintus 3:17 mengatakan bahwa Tuhan adalah Roh itu; 2 Timotius 4:22 menunjukkan bahwa Tuhan beserta dengan roh kita; 1 Korintus 6:17 mengatakan bahwa siapa yang mengikatkan diri dengan Tuhan menjadi satu roh dengan Tuhan; dan Roma 8:4 menyuruh kita hidup (bertindak) menurut roh. Roh yang dikatakan dalam 2 Korintus 3:17 adalah Roh yang tercantum dalam Yohanes 7:39, yakni Roh yang “belum ada” sebelum Yesus dimuliakan. Setelah kebangkitan-Nya, Tuhan menjadi Roh yang memberikan hayat kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Hari ini Tuhan adalah Roh itu, dan kita memiliki Roh ini dalam roh kita. Puji Tuhan, kita adalah satu roh dengan Dia, dan kita bertindak menurut roh!

Perintah untuk hidup (bertindak) menurut roh adalah perintah yang almuhit, meliputi apa yang Alkitab katakan tentang para suami harus mengasihi istri mereka, para istri harus taat kepada suami mereka, anak-anak harus menghormati orang tua mereka, dan para orang tua harus memperhatikan anak-anak mereka. Semua kebajikan yang kita perlukan, seperti kerendahan hati, kebaikan, kejujuran, kesetiaan, dan kasih, tercakup dalam hidup menurut roh. Allah tidak menghendaki kita berusaha dengan giat untuk menjadi orang yang berakhlak, pengasih, atau penurut. Dia hanya menghendaki kita hidup menurut roh. Oh, alangkah pentingnya kita nampak hal ini!

Kitab Kolose mewahyukan bahwa Kristus itu almuhit dan alwasi. Di dalam Dia kita mempunyai segala-galanya, sebab di dalam Dia kita menjadi penuh, sempurna, dan lengkap, dan kita tersuplai serta puas. Sekarang kita harus maju untuk nampak bahwa demi pengalaman kita yang riil, Kristus yang almuhit dan alwasi ini adalah Roh itu. Orang-orang yang tidak memperhatikan pengalaman atas Kristus akan menyangkal Kristus sebagai Roh itu. Tetapi kita yang memperhatikan pengalaman atas Kristus harus nampak bahwa Perjanjian Baru dengan jelas mewahyukan Tuhan kini adalah Roh itu. Sebagai Roh itu, Tuhan berada di dalam roh kita. Jadi, kita mengetahui Tuhan itu apa — Dialah Roh itu — dan kita mengetahui Tuhan itu di mana — Ia di dalam roh kita. Tuhan menghendaki kita dapat menemukan Dia. Dengan mengetahui bahwa Dia sebagai Roh itu ada di dalam roh kita, kita akan lebih mudah untuk berkontak dengan Dia. Jika ada orang bertanya kepada Anda di manakah Kristus yang Anda bicarakan panjang lebar itu, Anda harus menjawab bahwa Dia berhuni di dalam roh Anda.

Lingkungan yang sangat penting untuk hidup menurut roh kita ialah kehidupan pernikahan kita. Sukar sekali bagi para suami untuk tetap di dalam roh bersama istri mereka. Mereka mudah berada dalam pikiran, emosi, atau tekad. Salah satu hal yang paling sulit untuk dilakukan oleh seorang saudara adalah berpaling ke rohnya di hadapan istrinya. Tetapi kita, para saudara, perlu belajar hidup menurut roh terhadap istri kita. Jika seorang saudara diperlakukan dengan baik oleh istrinya, ia mungkin merasa gembira. Tetapi jika istrinya tidak menyenangkan hatinya, ia mungkin akan tersinggung. Ia mungkin tidak berpaling ke roh, melainkan memilih untuk tinggal dalam emosinya. Tetapi, entah istri kita itu baik atau tidak baik, kita perlu tinggal dalam roh kita. Kalau istri Anda mencela Anda, tinggallah di dalam roh. Jika ia mengatakan Anda baik, tinggallah di dalam roh. Jika Anda tinggal di dalam roh, Anda akan hidup menurut Kristus dalam kehidupan pernikahan Anda.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 54

No comments: