Hitstat

18 September 2014

Kolose - Minggu 25 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kol. 3:11; 1 Kor. 1:22


Wahyu tentang Kristus dalam Kitab Kolose adalah yang almuhit dan alwasi. Kitab Kolose mewahyukan bahwa Kristus adalah segala sesuatu. Kristus adalah yang sulung baik dari ciptaan lama, alam semesta, dan ciptaan baru, gereja (1:15, 18). Ciptaan baru tidak seluas ciptaan lama, alam semesta. Gereja memang almuhit, tetapi tidak alwasi. Bagi Kristus, menjadi yang sulung dari ciptaan yang semula dan ciptaan baru berarti Dia itu almuhit juga alwasi. Dalam manusia baru hanya ada tempat bagi Kristus; Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu (3:11). Ini menunjukkan kealmuhitan-Nya. Tetapi, fakta bahwa Ia sebagai yang sulung dari segala yang diciptakan menunjukkan kealwasian-Nya. Dalam Efesus 3, Kristus adalah lebar, panjang, tinggi, dan dalam.

Wahyu tentang Kristus yang almuhit dan alwasi terdapat cukup banyak, penuh, tegas, dan jelas dalam Surat-surat Kiriman Paulus, terutama dalam Kitab Kolose. Dalam Kolose 1:25 Paulus mengatakan bahwa dia menjadi pelayan jemaat sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadanya untuk melengkapkan firman Allah. Kitab Kolose, ditulis untuk melengkapkan firman Allah, yakni melengkapkan wahyu ilahi dalam Alkitab. Tanpa Kitab Kolose, wahyu ilahi Alkitab tidaklah lengkap.

Kelengkapan firman Allah yang terdapat di dalam Kitab Kolose merupakan rahasia ekonomi Allah — Kristus di dalam kita, pengharapan akan kemuliaan (1:27). Ini berarti tanpa Kristus di dalam kita sebagai pengharapan kita yang mulia, wahyu Allah tidak dapat lengkap. Kita bersyukur kepada Tuhan bahwa wahyu-Nya telah lengkap, tercatat, dan disajikan kepada kita.

Dalam Perjanjian Baru ada tiga kitab yang melukiskan pengganti-pengganti Kristus: 1 Korintus, Galatia, dan Kolose. Satu Korintus menanggulangi karunia-karunia dan pengetahuan. Dalam 1 Korintus 1:7 Paulus mengatakan bahwa orang-orang Korintus tidak kekurangan dalam suatu karunia pun. Lagi pula, mereka memiliki banyak pengetahuan, termasuk pengetahuan rohani. Namun, mereka bersifat daging. Pengetahuan mereka tidak dapat membantu mereka dengan memadai dan karunia-karunia mereka pun tidak dapat membangun mereka. Paulus memberi tahu mereka bahwa ketika dia untuk kali pertama datang ke tempat mereka, dia memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa selain Yesus Kristus dan salib-Nya (1 Kor. 2:2). Paulus tahu bahwa orang-orang Korintus diduduki oleh pengetahuan dan karunia-karunia. Karena alasan inilah maka dia menekankan Kristus yang telah disalibkan. Hal ini menunjukkan bahwa kaum beriman di Korintus perlu menempuh kehidupan yang tersalib, kehidupan salib.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 50

No comments: