Hitstat

10 September 2014

Kolose - Minggu 24 Rabu



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:19; 4:2


Menurut Kolose 2:19, melalui berpegang kepada Kepala kita bertumbuh dengan pertumbuhan Allah. Dari Kepala, Tubuh bertumbuh dengan pertumbuhan Allah. Allah di sini adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses, seperti tercantum dalam Matius 28:19. Jadi, dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses sebagai sumber kita, Tubuh bertumbuh melalui menyerap kekayaan dari Kepala. Tubuh tidak dapat bertumbuh dengan pengetahuan Alkitab, melainkan dengan pertumbuhan Allah. Dalam diri-Nya sendiri Allah tidak terbatas, sempurna, dan lengkap. Karena itu, di dalam diri-Nya sendiri Allah tidak dapat bertumbuh, tetapi di dalam kita Allah dapat dan perlu bertumbuh. Kita bertumbuh dengan pertumbuhan Allah di dalam kita. Karena kita memiliki Allah Tritunggal sangat sedikit di dalam kita, maka kita perlu pertambahan Allah bagi pertumbuhan rohani kita. Kita bertumbuh dengan apa yang kita serap dari Kepala.

Butir vital dan yang sangat penting ialah bahwa kita bertumbuh melalui menyerap kekayaan Kristus. Untuk menyerap kekayaan-Nya, kita harus berakar di dalam Dia sebagai Roh yang almuhit. Ingatlah bahwa Roh ini berhuni di dalam roh kita. Tanah itu bukan pikiran, emosi, atau tekad kita, melainkan Allah Tritunggal almuhit yang telah melalui proses dan berhuni dalam roh kita. Sumber kekayaan yang kita butuhkan untuk pertumbuhan kita ialah Allah Tritunggal yang telah melalui proses di dalam roh kita. Sama seperti kita pergi ke kran untuk mengambil air, demikian pula kita harus berpaling ke dalam roh kita untuk memperoleh kekayaan Allah Tritunggal.

Untuk lebih dalam berakar ke dalam Allah Tritunggal yang telah melalui proses, kita perlu melatih roh kita, bukan pikiran, emosi, atau tekad kita. Akan tetapi, lingkungan sekitar kita tidak setuju atau menyokong latihan roh itu. Sebaliknya, setiap hal dalam lingkungan kita berusaha menjauhkan kita dari roh. Sebagai contoh, sepanjang hari Tuhan (hari Minggu), istri seorang saudara mungkin sangat menyenangkannya. Tetapi justru sebelum sidang Pemecahan Roti, ia mungkin mengucapkan kata-kata yang tidak baik kepada saudaranya, dan reaksi saudara itu terhadap istrinya membuat saudara itu terpisah dari roh. Dalam situasi yang demikian, saudara itu perlu melatih rohnya dan berseru kepada nama Tuhan Yesus. Melalui melatih roh, ia akan lebih dalam berakar ke dalam Kristus sebagai tanah itu, dan dengan otomatis menyerap lebih banyak kekayaan Roh almuhit itu. Hal ini akan menghasilkan lebih banyak pertumbuhan.

Kita perlu terus-menerus melatih roh kita. Inilah alasannya sampai pada akhir Kitab Kolose Paulus menyuruh kita untuk bertekun dalam doa (4:2). Namun, jika kita tidak melatih roh kita, melainkan melatih pikiran, emosi, dan tekad kita, Iblis akan menjauhkan kita dari kenikmatan atas Roh almuhit dalam roh kita. Iblis, si licik dan jahat itu, akan menggunakan lingkungan sekitar kita untuk menjauhkan kita dari roh. Karena itu, kita perlu terusmenerus melatih roh kita melalui menyeru nama Tuhan, agar kita berakar lebih dalam ke dalam Roh almuhit itu. Setelah itu kita akan menyerap kekayaan Kristus, bertumbuh di dalam Kristus, serta dengan spontan dibangun di dalam Dia. Akhirnya kita akan hidup dan bergerak di dalam Dia. Jika kita memahami hal ini, kita akan mengetahui apa artinya hidup dan bergerak di dalam Kristus melalui menyerap kekayaan-Nya, dan melalui dibangun dengan apa yang telah kita serap. Inilah pengalaman riil atas Kristus yang kita perlukan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 47

No comments: