Hitstat

11 April 2014

Kolose - Minggu 2 Jumat



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:12-14


Jika kita ingin memiliki pengertian yang tepat terhadap Kolose 1:13, kita perlu memperhatikan ayat ini dalam konteks keseluruhan Surat Kiriman ini. Dengan memperhatikan keseluruhan kitab ini, kita nampak bahwa kuasa kegelapan itu mencakup agama Yahudi berikut tata caranya, khususnya sunat; juga mencakup peraturan, filsafat, ajaran kebatinan, dan ajaran pertapaan kafir. Manusia di seluruh dunia pada hari ini berada di bawah kegelapan, seperti pada waktu Kitab Kolose ini ditulis. Di dalam kegelapan berarti tanpa terang. Setiap universitas dan kelompok masyarakat berada di bawah kuasa kegelapan. Setiap aspek masyarakat, termasuk kekristenan, berada dalam kegelapan. Jangan mengira kegelapan hanya terdapat di tempat bercokolnya kejahatan. Paulus memberi tahu orang-orang Kolose bahwa Allah telah melepaskan mereka dari bawah kuasa kegelapan, yaitu dari hukum, peraturan, praktek, ajaran pertapaan, ajaran kebatinan, dan filsafat. Walaupun semua itu mengandung produk budaya yang tertinggi, namun semua hal itu adalah kuasa kegelapan yang diperalat Iblis untuk mengendalikan manusia.

Iblis mempunyai banyak cara untuk mengendalikan orang Kristen. Orang-orang yang baru mengunjungi sidangsidang kita mungkin berada di bawah kuasa kegelapan, khususnya kegelapan doktrin dan pengertian yang doktrinal. Kebanyakan orang Kristen berada di bawah suatu bentuk kendali yang doktrinal. Mereka tidak menyadari bahwa kendali itu merupakan kuasa kegelapan.

Yang lain berada di bawah kuasa kegelapan karena mereka hidup menurut beberapa kebajikan (budi pekerti) alamiah. Mereka mungkin baik hati atau rendah hati secara alamiah. Namun, bahkan melalui kebajikan-kebajikan yang sedemikian, Iblis dapat mengendalikan kita dan menahan kita di bawah kuasa kegelapan. Beberapa orang tidak dapat menerima terang sebab mereka berada di bawah kegelapan kebajikan alamiah mereka. Setiap kebajikan alamiah merupakan satu aspek dari kuasa kegelapan. Banyak orang kudus dikendalikan oleh watak mereka, baik oleh watak cepat maupun oleh watak lambat. Bagaimanapun watak kita, Iblis dapat menggunakannya untuk mengendalikan kita.

Ketika Anda membaca kata-kata tentang cakupan kuasa kegelapan ini dan cara-cara yang Iblis pakai untuk menahan kita dalam kegelapan serta mengendalikan kita, Anda mungkin bingung, kalau demikian, bagaimana kita bisa hidup. Seolah-olah kita tidak mempunyai jalan untuk maju ke depan. Apa adanya kita, apa saja yang kita lakukan, apa saja yang kita pikirkan, dan apa saja yang kita katakan — semua berada di bawah kuasa kegelapan. Ini adalah situasi kita yang sebenarnya. Satu-satunya hal yang dapat kita lakukan ialah pergi ke salib dan mengizinkan salib menanggulangi setiap aspek kuasa kegelapan Iblis. Salib adalah satu-satunya cara kita. Kita pun harus percaya perkataan Paulus dalam 1:13. Kita telah dilepaskan dari kuasa kegelapan. Kita tidak saja telah dilepaskan dari kuasa kegelapan, juga telah dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak Allah yang terkasih. Kerajaan Anak ialah kuasa Kristus (Why. 11:15; 12:10).

Anak Bapa adalah ekspresi Bapa sebagai sumber hayat (Yoh. 1:18, 4; 1 Yoh. 1:2). Bapa sebagai sumber hayat diekspresikan di dalam Anak. Anak Allah yang terkasih sebagai sasaran kasih Allah menjadi perwujudan hayat dalam kasih ilahi bagi kita dengan kuasa dalam kebangkitan. Anak, sebagai perwujudan hayat ilahi, adalah sasaran kasih Bapa. Hayat ilahi yang terwujud dalam Anak telah diberikan kepada kita dalam kasih ilahi. Sebab itu, sasaran kasih ilahi menjadi perwujudan hayat dalam kasih ilahi dengan kuasa dalam kebangkitan bagi kita. Inilah Kerajaan Anak-Nya yang terkasih.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 4

No comments: