Hitstat

02 April 2008

Markus Volume 3 - Minggu 3 Minggu

Jalan untuk Melakukan Perintah Allah
Markus 7:7-8
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, karena ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan dan adat istiadat manusia kamu pegang.

Ayat Bacaan: Mrk. 7:7-8; 1 Sam. 15:22; Kol. 3:4; Flp. 4:13; Gal. 2:20

Banyak orang mungkin merasa takut akan perintah Allah, atau agak kurang senang mendengar perintah Allah. Kita harus tahu, bahwa kita wajib melakukannya tidak saja ketika Allah memberi perintah kepada kita, bahkan kita wajib mencari perintah Allah itu. Mencari perintah Allah berarti memikirkan Allah, dan itulah tandanya bahwa seseorang mengasihi Allah. Markus 7:7-8 menegaskan kepada kita bahwa perintah Allah tidak boleh diabaikan demi melakukan adat istiadat atau tradisi kita. Di pandangan Allah, melakukan perintah-Nya jauh lebih penting daripada mempersembahkan kurban apa pun (1 Sam. 15:22).
Hari ini siapa di antara kita yang dapat mengatakan bahwa ia telah melakukan semua perintah Allah yang diketahuinya? Yang tidak diketahui, tidak usah dikatakan, tapi yang sudah diketahui, sudahkah dilakukan? Ketahuilah bahwa memegang perintah Allah juga berarti dengan sukacita mencari perintah-perintah-Nya. Memegang adat istiadat manusia tidak terhitung apa pun di hadapan Tuhan. Hanya melakukan perintah-Nya, menuruti perkataan-Nyalah yang Tuhan perhatikan dalam kehidupan kita (Mrk. 7:7-8).
Mungkin kita bertanya, “Bagaimanakah agar saya dapat melakukan perintah Allah? Bukankah perintah Allah itu sulit untuk dilakukan?” Jika kita bersandar kekuatan diri sendiri, mustahil kita dapat melakukan perintah Allah. Kita dapat melakukan perintah Allah hanya apabila kita bersandar pada hayat-Nya di dalam kita. Puji Tuhan! Allah tidak hanya menuntut kita melakukan perintah-Nya, tetapi juga memberi kita suplai hayat, memberi kita kekuatan untuk melakukan perintah-Nya. Tanpa terlebih dulu menerima dan menikmati suplai hayat-Nya, tidak ada seorang pun yang mampu melaksanakan perintah Allah, bahkan sebuah perintah yang terkecil sekalipun!
Saudara saudari, kita patut bersyukur karena Kristus adalah hayat kita (Kol. 3:4). Asalkan kita menyeru nama-Nya dan membiarkan firman-Nya tinggal di dalam kita, maka di dalam kita segera timbul kekuatan untuk melakukan perintah-Nya. Oleh hayat inilah kita dapat menanggung segala perkara (Flp. 4:13), sebab bukan lagi kita yang melakukan, melainkan Kristus (Gal. 2:20).

No comments: