Hitstat

18 April 2008

Markus Volume 3 - Minggu 1 Sabtu

Keperluan Orang Mati
1 Korintus 15:22
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Ayat Bacaan: Mrk. 5:35-39; Ef. 2:1; Yoh. 11:25; 5:24; 1 Kor. 15:22

Dalam pandangan Allah, kondisi umat manusia bukan hanya telah menderita sakit dan hampir mati, terlebih lagi telah mati (Mrk. 5:35; Ef. 2:1). Setiap orang yang ingin mendapatkan keselamatan Tuhan tidak saja perlu mengakui dirinya adalah orang berdosa, tetapi juga perlu mengaku dirinya adalah orang mati. O, betapa kita memerlukan anugerah keselamatan Allah!
Dari sudut pandang Alkitab, perkara “mati” mengandung tiga makna rohani. Pertama, berarti kehilangan fungsi. Dipandang dari sudut rohani, sebenarnya manusia sudah mati, karena di hadapan Allah, manusia itu sama sekali tidak memiliki fungsi rohani. Kedua, mati berarti tidak ada perasaan. Manusia telah mati dalam dosa, sebab itu juga tidak mempunyai kepekaan terhadap Allah atau terhadap dosa. Ketiga, mati berarti lemah, tidak ada kekuatan. Hari ini manusia mudah sekali berbuat dosa, sama seperti air mengalir. Tetapi kalau manusia ingin berbuat baik, ingin mencari perkenan Allah, sepertinya lebih sulit daripada terbang ke luar angkasa. Sungguh mengerikan!
Bagaimanakah kondisi kita hari ini? Apakah ciri-ciri kematian seperti yang disebutkan di atas ada pada diri kita? Adakah jalan keluar? Ada! Tuhan berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yoh. 11:25). Yang kita perlukan bukanlah lebih banyak pengajaran, melainkan menerima hayat kebangkitan Kristus. Bagaimana mendapatkan hayat kebangkitan ini? Melalui firman-Nya. Hayat kebangkitan Kristus terkandung di dalam firman-Nya. Begitu firman-Nya ini menyentuh kematian di dalam kita, segera ada kekuatan hayat, kekuatan kebangkitan, yang dapat menelan kematian dan menghidupkan kita kembali (Yoh. 5:24).
Sebagai orang Kristen pun, seringkali batin kita harus sering dihidupkan oleh firman Tuhan. Mungkin pada pagi hari berdoa, lalu firman Tuhan datang; atau ketika membaca Alkitab, ada firman Tuhan datang; atau saat membaca buku rohani, ada firman Tuhan datang. Sebelum firman Tuhan datang, di dalam kita merasa tertekan, dan mati. Tetapi begitu firman Tuhan datang, batin kita segera hidup, sebab di dalam firman Tuhan ada Roh Tuhan, begitu menyentuh kita, kita pun hidup. Haleluya!

No comments: