Hitstat

06 April 2008

Markus Volume 2 - Minggu 4 Minggu

Pelita yang Bersinar dalam Kegelapan
Mazmur 119:105, 130
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Ayat Bacaan: Flp. 2:15; Why. 1:20; 22:1-2; 21:11, 23-24; Mzm. 119:105; Yoh. 6:63

Dalam Markus 4:21-25 kita dapati perumpamaan tentang pelita yang memancarkan terang. Perumpamaan ini menyatakan bahwa pelayanan Injil Hamba-Penyelamat tidak saja menaburkan hayat ke dalam orang-orang yang Ia layani, tetapi juga membawakan terang kepada mereka. Karena itu, pelayanan Injil yang sedemikian ini menghasilkan kaum beriman sebagai bintang-bintang (Flp. 2:15) dan gereja-gereja sebagai kaki dian (Why. 1:20), yang bersinar di dalam zaman yang gelap ini sebagai kesaksian-Nya. Pada akhirnya, kesaksian ini akan menjadi sempurna di dalam Yerusalem Baru, kota yang penuh dengan hayat dan terang (Why. 22:1-2; 21:11, 23-24).
Dalam Mazmur 119:105, firman Tuhan diumpamakan sebagai pelita. Orang yang berjalan dalam kegelapan perlu ada pelita untuk menerangi langkahnya. Firman Alkitab terhadap kita juga berfungsi demikian. Untuk dapat berjalan di zaman yang gelap ini, kita memerlukan pelita surgawi yang menerangi setiap langkah kaki kita, supaya kita tidak salah jalan dan tidak terjerumus ke dalam lubang. Terang pelita surgawi ini dipancarkan melalui firman dalam Alkitab. Kalau kita sering membaca Alkitab, menyimpan firman Alkitab di dalam hati kita, maka firman Tuhan tersebut akan menjadi terang bagi jalan kita. Setiap waktu, menurut keperluan kita, firman Alkitab akan menerangi langkah kaki kita, sehingga kita tidak berjalan di dalam kegelapan.
Bagaimanakah agar firman Tuhan yang kita baca dapat menjadi pelita dan menjadi terang bagi jalan kita? Esensi dari firman Tuhan adalah roh dan hayat (Yoh. 6:63). Amsal 20:27 mengatakan bahwa roh manusia merupakan pelita Tuhan. Karena itu firman Tuhan tidak hanya untuk dipahami oleh pikiran kita, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menjamah hayat yang terkandung di dalam firman Tuhan dengan menggunakan roh insani kita. Kita harus belajar melatih roh kita untuk mengontak Tuhan melalui membaca dan berdoa dengan firman-Nya. Saudara saudari kekasih, mulai hari ini, marilah kita semua setiap hari sekuatnya melatih roh kita. Jika kita melakukan hal ini, kita akan mengalami penerangan batini dari Kristus sebagai terang kita.

No comments: